untuk yang mempunyai berambisi buka usaha tetapi tidak mempunyai modal yang terlampau besar atau modalnya kecil, maka usaha waralaba adalah di antara jalan keluarnya. tetapi, tidak sembarang waralaba yang dapat kita tentukan. menurut ketua asosiasi franchise indonesia ( afi ) anang sukandar, ada langkah serta panduan spesifik saat memilih usaha waralaba yang pas untuk th. 2013. usaha waralaba yang baik yaitu usaha yang diperlukan sehari-hari, layaknya makanan, minuman, pendidikan, bengkel, salon serta bidang ritel.
beliau juga menyebutkan bahwa ada sebagian tempat yang punya potensi untuk mengembangkan product untuk waralaba layaknya di jateng & jogja ; makanan & batik, bali dengan product kerajinan kayu & baju. anang juga mengingatkan supaya beberapa pemodal semestinya lebih waspada didalam memastikan atau mengambil kesempatan usaha melalui waralaba modal kecil ini. dikarenakan sekarang ini kerap berlangsung kerancuan pada waralaba ( franchise ) dengan business opportunity ( bo ).
pada prinsipnya rencana waralaba dengan legal dan didalam pp no 42 th. 2007 di uraikan bahwa waralaba mesti dapat dibuktikan betul-betul beruntung, disamping itu sistem aplikasi bisnisnya gampang diaplikasikan serta diajarkan pada pengambil pewaralaba dan lain-lain. “franchise itu pastinya business opportunity ( bo ), namun bo belum pasti franchise, ” kata anang. ia juga mengamati bahwa ada dua perihal mutlak didalam memastikan waralaba modal kecil ditahun 2013, salah satunya yaitu problem kedisiplinan zona lokasi persebaran unit waralaba di tiap-tiap tempat.
apakah pihak pemberi waralaba membatasi beberapa pelaku yang bermain di lokasi spesifik atau tidak. hingga tidak berlangsung kemungkinan persaingan antar sesama terwaralaba. untuk problem permodalan, anang menilai banyak pemilik waralaba yang terlampau meremehkan modal dikarenakan terlampau memaksakan situasi satu usaha yang semestinya modalnya lebih rendah tetapi di tawarkan dengan modal yang semakin besar. “tetapi kita juga tidak ingin kita matikan bo, kita juga mesti kembangkan.
departemen perdagangan sebagai pemerintah juga inginkan layaknya itu, ” paparnya. menurut anang perubahan franchise & bo berkembang amat cepat sejak th. 2002 serta sudah meraih 259 unit dengan 212 asing, 47 lokal, th. 2003 pernah alami penurunan dengan jumlah 239 unit salah satunya 190 asing, 49 lokal. di th. 2004 meraih 285 unit dengan 200 asing, 85 lokal. th. 2005 sejumlah 366 unit sejumlah 237 asing lokal 129. th. 2006 sebanyak 450 sejumlah 220 asing 230 lokal lantas th. 2007 meraih 700 unit dengan komposisi asing 250 lokal 450.
hingga saat ini jumlah franchise & bo meraih 850 unit, dengan jumlah outlet meraih 30. 000 unit dengan lapangan pekerjaan segera 520. 000 lapangan pekerja tidak segera meraih 1, 3 juta. sebagian product franchise lokal yang telah meraih go international salah satunya the auto bridal, j. co, sari bundo & natrabu, daily bread, excelso. anang banyak memberikan banyak usaha lokal yang berpeluang dikembangkan melalui pola franchise salah satunya yaitu tempat tinggal makan etnik, makanan siap saji, beragam jenis soto, macam-macam sate, tempat tinggal batik & kerajinan. untuk bidang pertanian salah satunya pembibitan anggrek / buah, pemeliharaan belut & kodok dan budidaya ikan.
-
0 comments:
Post a Comment